Sakti 48 Jam Indonesia

- Mudik selama ini menjadi aktivitas horor. Antara harus pulang rindu pada keluarga dan terancam macet mengular. Tapi itu kini tinggal cerita. Seperti diceritakan Arie Nugroho.

"Pengalaman mudik kali ini, tahun 2018, sungguh luar biasa. Betapa tidak, dari sejarah mudik yang sudah saya mulai tahun 2012, tahun 2018 ini merupakan yang tercepat, ternyaman, dan terlancar. Jakarta-Jepara yang jaraknya kurang-lebih 500 km, saya tempuh dalam 12 jam perjalanan (termasuk istirahat 2 jam, dan kegiatan remeh-temeh: isi BBM dan ke toilet)," kata Arie kepada

Arie mudik ke Jepara pada Jumat (8/6) pukul 10.00 WIB. Awalnya dia memprediksi bakal terjadi kemacetan saat masuk ke Jalan Tol Cikampek.

"Mulai KM 14 di Bekasi, laju kendaraan mulai melambat. Sampai akhirnya di KM 59 semuanya berakhir. Keluar dari KM 59 kurang lebih pukul 11.45 WIB. Selepas KM 59 Tol Cikampek inilah pengalaman mudik nyaman, lancar dan cepat dimulai," tutur dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kendaraan yang dia tumpangi hanya melambat saat di KM 14. Selebihnya, Arie mengemudikan kendaraan dengan lancar dan sampai di Jepara dengan selamat.

"Lepas dari jalan tol Trans Jawa, perjalanan saya lanjutkan melalui jalur Pantura sampai dengan Jepara. Tiba di Jepara pukul 22.00 WIB (lama perjalanan termasuk istirahat berbuka di Semarang 1 jam plus bermacet-macet ria di dalam Kota Semarang)," ujarnya.

Arie mengaku kondisi lalu lintas pada tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Dia bahkan mengaku sempat merasakan kemacetan saat mudik ke kampung halaman hingga mencapai 48 jam.

"Horor kondisi macet sepertinya telah menjadi pengalaman berharga bagi para

untuk berjibaku memberikan yang terbaik kepada masyarakat dalam menyambut momen spesial Lebaran. Tahun 2012 dan 2013 saya pernah merasakan lama perjalanan selama 48 jam dan 40 jam untuk menyelesaikan rute yang sama," tuturnya.

[Gambas:Video 20detik]

Selain manfaat akses ke PSI ke kegiatan PSI, Kartu SAKTI dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran non tunai di berbagai gerai yang bekerja sama dengan bank penerbit e-money. PSI tidak bertanggung jawab untuk mengelola kerjasama dengan merchant yang menggunakan e-money sebagai alamat pembayaran non tunai.

PT. Bintang Timur Sakti

Rukan Graha Arteri Mas, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ID

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sampul salah satu VCD Journey to the West

Journey to the West (dikenal sebagai Kera Sakti di Indonesia) adalah serial televisi Hong Kong yang diadaptasi dari novel yang berjudul sama. Serial televisi ini dibintangi oleh Dicky Cheung, Kwong Wah, Wayne Lai dan Evergreen Mak. Serial ini diproduksi oleh TVB dan pertama kali ditayangkan oleh TVB Jade di Hong Kong pada November 1996. Sebagai kelanjutannya pada tahun 1998 diproduksi serial Kera Sakti 2 yang menampilkan Benny Chan sebagai pengganti Dicky Cheung.

Di Indonesia, serial ini ditayangkan pertama kali di Indosiar pada tahun 1997. Setelah Indosiar, terdapat beberapa stasiun TV Indonesia lainnya yang menayangkan serial ini. Pada awal 2014 hingga awal 2016, serial ini ditayangkan ulang di Rajawali Televisi. Pada 27 November hingga pertengahan Desember 2017, Trans7 menayangkan ulang serial ini hingga tahun 2018. Yang membedakan ialah dalam pembukaannya. Ketika ditayangkan di RTV /B Channel pada akhir tahun 2013, kartu judul masih menggunakan versi Indosiar (1997). Ketika ditayangkan ulang di Trans7 pada tahun 2017, kartu judul masih sama seperti saat masih ditayangkan di Indosiar hanya saja judul tidak ditampilkan karena regulasi lulus sensor dari LSF serta tidak ditampilkannya ending credit nama-nama pengisi suara versi Bahasa Indonesia untuk versi Trans7.

Lagu tema versi Bahasa Indonesia dari serial ini, yang berjudul Kera Sakti (Sindikat 31) juga memiliki kesamaan progresi chord yang dibilang sama seperti lagu Nakal dari grup musik pop rok Gigi dalam album Peace, Love & Respect (2007).